Melemahnya kekebalan tubuh akibat penyakit tertentu pastilah berpengaruh besar terhadap jenis aktivitas rutin kita. Yang seringkali tak terbayangkan melemahnya kekebalan tubuh tersebut bida datang sewaktu-waktu. Misalnya saja, ketika rapat. Banyak kejadian di dalam masyarakat, tiba-tiba sesorang yang keliatan sehat, begitu santainya menyampaikan pidato, ternata akhir pidato ia justri jatuh pingsan. Tentu, banyak orang yang menjadi kerepotan menolong. Selidik punya selidik, setelah didiagnosa, ternyata pada akhir pidatonya penyakit jantungnya kumat mendadak.
Masih untung
jika pngalaman semacam itu tidak langsung berujung kematian. Artinya, masih ada
jalan untuk berobat, betapa pun akut jenis penyakit jantungnya. Pengalaman tersebut
jelas memberikan pelajaran kepada kita bahwa melemahnya sistem kekebalan tubuh
sebenarnyalah tidak boleh diaNggap sepele, main-main, bahkan dikesampingkan
penangannannya.
Bagi orang
yang punya penyakit tertentu akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh, maka
perlu memperhatikan halhal berikut ini:
1.
Kenalilah secara baik jenis penyakit Anda
2.
Usahakanlah selalu mengontrol dan Anda
sendirilah orang yang tahu siklus kemungkinan kambuhnya penyakit tersebut.
3.
Jangan segan-segan membawa obat tertentu yang
menjadi pengendali jika penyakit tersebut kambuh sewaktu-waktu. Biasanya, orang
akan malu jika terjadi gejala maka meminum obat yang dibutuhkan di sembarangan
tempat. Untuk jenis penyakit Anda yang ,ungkin kambuh sewaktu-waktu, maka Anda
perlu membuang jauh-jauh pikiran malu dan semacamna jika mengonsumsi obat
tersebut di sembarangan tempat. Hal seperti ini tampaknya remeh-temeh, namun
kultur psikologis orang Indonesia seringkali tidak memperhatikan kondisi
kesehatannya sendiri karena alasan malu pada orang lain.
4.
Jika penyakit Anda tergolong parah karena
mungkin dapat kambuh sewaktu-waktu, maka jika memang diperlukan karena Anda
tidak bisa mengatasi sendiri, bantuan “pengawal pribadi” bisa saja tak
terelakkan. Boleh jadi, Anda akan mengajak saudara jika berpergian ke tempat
tertentu yang dianggap penting, misalnya. Tentu, jika ini terjadi, berarti
penakit yang Anda derita tergolong parah. Untuk itu, perlu sikap hati-hati yang
ekstra.
Masyarakat modern speerti
sekarang juga seringkali hidup dengan agenda tertentu yang padat. Kepadatan hidup
dengan agenda tertentu yang padat. Kepadatan agenda tersebut, jika tidak
disiasati secara pintar sehingga dapat dilalui dengan gembira, tentu saja
justru akan bermuara pada stres. Jangan bayangkan kata “stres” sealu merujuk
pada kepanikan akut. Stres ringan adalah ketika seseorang merasakan tidak dapat
menAta dengan baik kondisi pikirannya dalam kepentingan yang proporsional.
Unutk itu,
berikut ini adalah tips yang sebaiknya dipegang oleh orang-orang yang hidup
dalam era sekarang, supaya fungsi otaknya tidak menambah tubuh menurun
kekebalannya dan berakibat sakit tertentu. Hal tersebut adalah :
1.
Berpikirlah untuk selalu optimis. Apa yang Anda
rencanakan pasti akan teralih dengan baik, dengan catatan usahanya memang
matang.
2.
Bersiaplah rencana antisipatif jika gagal. Katakanlah
ada rencana A, maka antisipasi terhadap rencanA A yang aggal adalah B, buat
juga antisipasi tambahan rencana C. Jika semuanya gagal, cepatlah menutup
rencana tersebut dan berubah ke rencana baru. Tidak perlu diungkit-ungkit lagi,
karena tidak ada gunanya, dan justru akan membuat Anda bisa terperangkap dalam
stres berkepanjangan. Meskipun secara diam-diam.
3.
Selalu siap dengan rencana-rencana baru yang
lebih menjanjikan dan tubuh maupun pikiran Anda memang mampu melaksanakannya.
4.
Berpikirlah dengan analisa yang baik. Ini berpengaruh
terhadap sikap hidup yang sheat. Sebaliknya analisa yang buruk akan berpengaruh
terhadap sikap hidup yangn bisa saja juga buruk. Karena muatannya adalah
pesimisme, putus asa, dan sejenisnya.
Intinya,
situasi hidup yang sehat dngan berbasis pada pola pikir, tindakan, dan
kebiasaan yang baik dan terarah pastilah akan mengondisikan tubuh tidak lagi
mengalami kemudahan terhinggapi penyakit karena menurunnya sistem kekebalan dan
sejenisnya.
Intinya,
situasi hidup yang sehat dengan berbasis pada pola pikir, tindakan, dan
kabiasaan yang baik dan terarah pastilah akan mengondisikan tubuh tidak lagi
mengalami kemudahan terhinggapi penyakit karena menurunnya sistem kekebalan dan
sejenisnya.
Banyak
orang yang juga tidak tahu, bahwa secara spesiik kondisi jiwa sangat
mempengaruhi kesehatan seseorang. Setelah otak, perhatikanlah kondisi jiwa
Anda. Dalam aktivitas rutin dalam hidup, kondisi jiwa yang labil bisa jadi akan
menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Banyak orang jatuh sakit karena
secara kejiwaan (psikis) ia sebenarnya sudah terlalu capek dengan problem
hidup. Dari penyakit yang sepele, yaitu panAs dalam, masuk angin,
muntah-muntah, atau pusing, sebenarnya bisa saja dipicu kondisi kejiwaan yang
labil. Misalnya saja, Anda berada dalam keputusasaan karena sudah berkalikalli
tetap jatuh.
Tentu
jiwa Anda menjadi lelah. Mungkin otak dan tubuh mau bangkit. Namun jiwa sudah
capek. Anda sudah tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Untuk sementara Anda pun
jatuh sakit. Mendadak masuk angin, contohnya. Lantas panas dalam dan seterusnya
seperti yang sudah dicontohkan di atas. Ditambah merasa tanpa harapan lagi.
Jika
hal itu terjadi, tentu saja Anda perlu istirahat untuk introspeksi. Menata diri
dan memandang ke depan. Bagaimanapun hidup tetap berjalan. Oleh sebab itu tak
ada kata menyerah sebaiknya, bukan? Jiwa yang lelah tentu butuh istirahat, itu
wajar. Namun, jangan sampai kelewatan. Sebab Anda harus cepat-cepat mengatasi kekosongan
jiwa Anda yang lelah dengan mengobatinya bersama harapan baru. Hal yang rupanya
hanya bisa diciptakan oleh Anda sendiri. Oleh sebab itu, kuncinya adalah
mengarungi hidup ini. Ketahuilah risiko gagal dan konsekuensi keberhasilannya. Janganlah
selalu menuntut yang lebih jika Anda tak sanggup melaksanakan dan menempuh atau
merawatnya. Niscaya jika Anda bisa melampaui hal tersebut, hidup Anda akan
selalu bugar dan ceria. Tanpa ada kekebaan tubuh yaNg menururn sedikit pun.
Segera Bergabung Dengan Kami Di Bawah Ini :
BalasHapusmposlot
mposlot