Selasa, 17 September 2019

Olahraga Ketika Menstruasi??? Kenapa Tidak???


Olahraga Ketika Menstruasi? Kenapa Tidak

Apa itu Menstruasi?
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus bulanan alami pada tubuh wanita. Kondisi ini terjadi karena tidak ada pembuahan sel telur oleh sperma, sehingga lapisan dinding rahim (endometrium) yang sudah menebal menjadi luruh. 
Umumnya siklus menstruasi pada wanita yang normal adalah 28-35 hari dan lama haid antara 3-7 hari. Siklis menstruasi pada wanita dikatakan tidak normal jika siklus haidnya kurang dari 21 hari atau lebih dari 40 hari. Siklus menstruasi pada seorang wanita diatur oleh berbagai hormon, baik yang dihasilkan oleh organ reproduksi maupun kelenjar lain. Beberapa hormon yang terlibat adalah GnRH (gonadotropin relasing hormone), FSH (folicle stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), estrogen, dan progesteron.
Dalam siklus menstruasi, perubahan kadar hormone dalam tubuh wanita akan terjadi. Berubahnya jumlah hormon bisa mempengaruhi fisik dan emosi, perubahan emosi yang bisa terjadi pada saat wanita mengalami PMS adalah:
  • Pembengkakan dan rasa nyeri pada payudara
  • Suasana hati yang tidak stabil
  • Timbulnya jerawat
  • Perut terasa mulas dan kembung, bahkan kadang-kadang kram
  • Sulit tidur
  • Perubahan  nafsu makan
  • Kecemasan  berlebihan
  • Mudah lelah
  • Dan lain-lain.
Bolehkah berolahraga saat menstruasi?
Saat menstruasi, wanita akan mengalami perdarahan dari vagina selama 2 hari sampai satu minggu, dengan volume darah rata-rata sekitar 30-70 mililiter. Tetapi ada sebagian wanita yang mengeluarkan darah yang lebih banyak. Volume perdarahan terbanyak selama menstruasi terjadi pada hari pertama dan kedua.
Kondisi tersebut pun sering dijadikan alasan kebanyakan wanita untuk menghindari beraktivitas berat, termasuk berolahraga saat haid. Kebanyakan mereka beranggapan bahwa aktivitas fisik yang tinggi dapat memperparah nyeri haid. Selain itu, rasa lemas dan pusing mungkin benar-benar telah menghilangkan minat untuk berolahraga. Padahal berolahraga adalah hal yang penting untuk dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Dengan berkeringat ataupun berolah raga pada saat menstruasi merupakan hal yang normal dan dianjurkan untuk mengurangi rasa nyeri saat haid. Jadi dengan kita berolahraga, maka kita akan meningkatkan produksi dari hormone Endorfin. Horomon endorphin adalah hormone yang mampu menimbulkan perasaan senang dan sebagai Pain Killer alami sehingga dapat menghilangkan kram ketika menstruasi. Hormone endorin juga dapat menggurangi pelepasan Prostaglandin, dimana Protahlandin berfungsi untuk kontraksi otot. Dengan berolahraga maka kita dapat merelaksasikan otot-otot tersebut sehingga rasa kram dibagian perut dapat berkurang.
Mengutip Women’s Health, seorang ahli bernama Greg Justice menyebut berolahraga selama periode datang bulan malah bisa membuat nyeri haid mereda. Hal ini juga bisa membuat kamu merasa lebih nyaman. Sebab berolahraga dapat mengurangi rasa nyeri, perasaan cemas, hingga pusing yang mengganggu.  Berolahraga juga dapat mengurangi gejala dari PMS seperti pusing atau pun cemas. Riset mengatakan bahwa Aerobic sangat bagus untuk mengurangi gejala PMS seperti gejala Mual dan juga pusing. 

Apa saja manfaat yang dapat kamu peroleh jika berolahraga ketika sedang Menstruasi?
Latihan yang dapat meningkatkan detak jantung, seperti Jalan Cepat,lari, berenang, maupun bersepeda dapat meningkat hormone endorphin sehingga kram dapat berkurang,selain itu juga berguna untuk streaching otot perut, dan menghilangkan. Dirangkum dari beberapa sumber, olahraga justru sangat bermanfaat bagi perempuan yang sedang menstruas. Berikut diantarnaya:
1. meningkatkan energy dan massa otot
 Rasa malas untuk berolah raga selama masa haid sebaiknya dibuang jauh-jauh. Olahraga selama masa haid justru dapat meningkatkan energi dan massa otot dari pada olahraga di luar masa haid. Temuan ini merupakan hasil studi yang dilakukan oleh Umea University, Swedia.
Dilansir dari Shape, riset melibatkan sebanyak 59 perempuan. Mereka berpartisipasi dalam program latihan selama empat bulan. Selama dua minggu, masing-masing lima hari dalam seminggu mereka diminta melakukan latihan dengan fokus tubuh bagian bawah selama haid. Tak hanya itu, seminggu sekali mereka melakukan latihan kaki. Sedangkan grup kontrol diminta latihan tiga kali dalam seminggu selama sebulan.  Hasilnya, perempuan yang latihan selama dua minggu pertama menunjukkan peningkatan energi, perpaduan antara kecepatan dan kekuatan. Selain itu ada peningkatan massa otot pada kaki mereka. Sedangkan pada mereka yang berolahraga di luar masa haid tidak menunjukkan perubahan serupa. 
Hal ini dikarenakan ketika saat menstruasi, tidak ada perubahan fisik yang terjadi kepada tubuh, melainkan hormon Estrogen dan Progesterone cenderung berada pada titik terendah sehingga kondisi fisik pada saat Menstruasi cenderung seperti laki-laki karena memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap rasa sakit. Dengan kata lain otot kita akan dapat kita gunakan lebih maksimal daripada ketika kita sdang tidak menstruasi. Tetapi jika pada hari awal menstruasi menyakitkan, misalnya seperti kra, mules, mual/lesu sebaiknya break di hari pertama dan kedua menstruasi lalu kembali berolahraga ketika dirasa sudah cukup fit.hal ini dikarenakan ada beberapa perempuan yang mengalami anemia yang parah, jadi sebelum berolahraga perhatikan kondisi kesehatan masing-masing dulu.
2. Meningkatkan “Mood” atau yang biasa disebut dengan rasa bahagia
Stres dan suasana hati yang buruk saat haid dapat diatasi dengan berolahraga. Sindrom pra-menstruasi alias PMS menjadi penyebab utama suasana hati wanita memburuk. Hal ini terjadi karena perubahan hormon di dalam tubuh.  PMS atau pre-menstrual syndrom akan berbeda pada tiap orang. Mood alias perasaan pun bisa beragam mulai dari rasa cemas tidak menentu, stres, bahkan mood swing (berubah-ubah).
Kerja hormon bisa jadi alasan di balik perasaan yang berubah-ubah ini. Olahraga dapat melepas endorfin. Hormon ini punya efek mirip dengan morfin, ia menciptakan persepsi positif pada tubuh. Saat tubuh melepas endorfin, maka ia akan berinteraksi dengan reseptor pada otak yang mengurangi persepsi sakit atau rasa negatif lain. Nah, olahraga membantu melepaskan hormon endorfin yang memunculkan energi positif dan rasa bahagia pada tubuh. Saat melepaskan endorfin, reseptor otak bakal mengurangi rasa tidak nyaman pada tubuh.
3. Meredam kram/ rasa sakit di perut
Nyeri haid ternyata dapat dihilangkan dengan cara berolahraga. Biasanya, rasa nyeri muncul karena peredaran darah yang kurang lancar. Perasaan negatif dan stres dapat memperburuk kram saat haid. Nah, seperti diketahui olahraga sangat membantu melancarkan peredaran darah sehingga dapat meredakan nyeri haid. Olahraga dianjurkan agar dapat melepas stres secara natural. Stres berkurang, kram pun dapat dikurangi atau dihindari. Selain itu, olahraga juga dapat melancarkan peredaran darah. Peredaran darah yang tidak lancar juga bisa berakibat kram.
4. Eksperimen dengan jenis olahraga baru
Haid membuat kadar hormon estrogen dan progesteron turun drastis. Sedangkan yang banyak tersedia adalah glikogen, artinya orang dapat bereksperimen dengan olah raga lain yang lebih berat dan intens.
"Perempuan dapat mengakses karbohidrat/glikogen dengan mudah, dibandingkan dengan saat kadar estrogen tinggi (saat kita) bergantung pada pemecahan lemak yang lambat," kata psikolog Stacy Sims, seperti dikutip dari Health. Yoga atau olahraga ringan lain memang disarankan, tetapi haid justru jadi kesempatan untuk memadukannya dengan kickboxing, misalnya.
5. Mengatur kembali masa haid.
Selain PMS yang kadang mengganggu aktivitas, sebagian perempuan juga dihadapkan pada haid yang tidak teratur. Aktivitas fisik atau olahraga dapat membantu siklus haid kembali teratur. Selain olahraga, asupan makanan juga perlu diperhatikan. Ada beberapa jenis buah dan sayur yang disarankan untuk membantu memperlancar haid antara lain, nanas, pepaya dan parsley.