Olahraga Ketika Menstruasi? Kenapa
Tidak
Apa
itu Menstruasi?
Menstruasi adalah proses keluarnya
darah dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus bulanan alami pada tubuh
wanita. Kondisi ini terjadi karena tidak ada pembuahan sel telur oleh sperma, sehingga
lapisan dinding rahim (endometrium) yang sudah menebal menjadi luruh.
Umumnya siklus menstruasi pada
wanita yang normal adalah 28-35 hari dan lama haid antara 3-7 hari. Siklis
menstruasi pada wanita dikatakan tidak normal jika siklus haidnya kurang dari
21 hari atau lebih dari 40 hari. Siklus menstruasi pada seorang wanita diatur
oleh berbagai hormon, baik yang dihasilkan oleh organ reproduksi maupun
kelenjar lain. Beberapa hormon yang terlibat adalah GnRH (gonadotropin
relasing hormone), FSH (folicle stimulating hormone), LH (luteinizing
hormone), estrogen, dan progesteron.
Dalam siklus menstruasi, perubahan kadar hormone dalam tubuh
wanita akan terjadi. Berubahnya jumlah hormon bisa mempengaruhi fisik dan
emosi, perubahan emosi yang bisa terjadi pada saat wanita mengalami PMS adalah:
- Pembengkakan dan rasa nyeri pada payudara
- Suasana hati yang tidak stabil
- Timbulnya jerawat
- Perut terasa mulas dan kembung, bahkan kadang-kadang kram
- Sulit tidur
- Perubahan nafsu makan
- Kecemasan berlebihan
- Mudah lelah
- Dan lain-lain.
Bolehkah
berolahraga saat menstruasi?
Saat menstruasi, wanita akan
mengalami perdarahan dari vagina selama 2 hari sampai satu minggu, dengan
volume darah rata-rata sekitar 30-70 mililiter. Tetapi ada sebagian wanita yang
mengeluarkan darah yang lebih banyak. Volume perdarahan terbanyak selama
menstruasi terjadi pada hari pertama dan kedua.
Kondisi tersebut pun sering dijadikan alasan kebanyakan
wanita untuk menghindari beraktivitas berat, termasuk berolahraga saat haid.
Kebanyakan mereka beranggapan bahwa aktivitas fisik yang tinggi dapat
memperparah nyeri haid. Selain itu, rasa lemas dan pusing mungkin benar-benar
telah menghilangkan minat untuk berolahraga. Padahal berolahraga adalah hal
yang penting untuk dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Dengan berkeringat ataupun berolah
raga pada saat menstruasi merupakan hal yang normal dan dianjurkan untuk
mengurangi rasa nyeri saat haid. Jadi dengan kita berolahraga, maka kita akan
meningkatkan produksi dari hormone Endorfin. Horomon endorphin adalah hormone
yang mampu menimbulkan perasaan senang dan sebagai Pain Killer alami sehingga dapat menghilangkan kram ketika
menstruasi. Hormone endorin juga dapat menggurangi pelepasan Prostaglandin,
dimana Protahlandin berfungsi untuk kontraksi otot. Dengan berolahraga maka
kita dapat merelaksasikan otot-otot tersebut sehingga rasa kram dibagian perut
dapat berkurang.
Mengutip Women’s Health, seorang
ahli bernama Greg Justice menyebut berolahraga selama periode datang bulan
malah bisa membuat nyeri haid mereda. Hal ini juga bisa membuat kamu merasa
lebih nyaman. Sebab berolahraga dapat mengurangi rasa nyeri, perasaan cemas,
hingga pusing yang mengganggu.
Berolahraga juga dapat mengurangi gejala dari PMS seperti pusing atau
pun cemas. Riset mengatakan bahwa Aerobic sangat bagus untuk mengurangi gejala
PMS seperti gejala Mual dan juga pusing.
Apa
saja manfaat yang dapat kamu peroleh jika berolahraga ketika sedang Menstruasi?
Latihan yang dapat meningkatkan
detak jantung, seperti Jalan Cepat,lari, berenang, maupun bersepeda dapat
meningkat hormone endorphin sehingga kram dapat berkurang,selain itu juga berguna
untuk streaching otot perut, dan menghilangkan. Dirangkum dari beberapa sumber,
olahraga justru sangat bermanfaat bagi perempuan yang sedang menstruas. Berikut
diantarnaya:
1. meningkatkan energy dan massa
otot
Rasa malas untuk berolah raga selama masa haid
sebaiknya dibuang jauh-jauh. Olahraga selama masa haid justru dapat
meningkatkan energi dan massa otot dari pada olahraga di luar masa haid. Temuan
ini merupakan hasil studi yang dilakukan oleh Umea University, Swedia.
Dilansir dari Shape, riset melibatkan sebanyak 59 perempuan. Mereka
berpartisipasi dalam program latihan selama empat bulan. Selama dua minggu,
masing-masing lima hari dalam seminggu mereka diminta melakukan latihan dengan
fokus tubuh bagian bawah selama haid. Tak hanya itu, seminggu sekali mereka
melakukan latihan kaki. Sedangkan grup kontrol diminta latihan tiga kali dalam
seminggu selama sebulan. Hasilnya,
perempuan yang latihan selama dua minggu pertama menunjukkan peningkatan
energi, perpaduan antara kecepatan dan kekuatan. Selain itu ada peningkatan
massa otot pada kaki mereka. Sedangkan pada mereka yang berolahraga di luar
masa haid tidak menunjukkan perubahan serupa.
Hal ini dikarenakan ketika saat menstruasi, tidak ada perubahan
fisik yang terjadi kepada tubuh, melainkan hormon Estrogen dan Progesterone
cenderung berada pada titik terendah sehingga kondisi fisik pada saat
Menstruasi cenderung seperti laki-laki karena memiliki toleransi yang lebih
tinggi terhadap rasa sakit. Dengan kata lain otot kita akan dapat kita gunakan
lebih maksimal daripada ketika kita sdang tidak menstruasi. Tetapi jika pada
hari awal menstruasi menyakitkan, misalnya seperti kra, mules, mual/lesu
sebaiknya break di hari pertama dan kedua menstruasi lalu kembali berolahraga
ketika dirasa sudah cukup fit.hal ini dikarenakan ada beberapa perempuan yang
mengalami anemia yang parah, jadi sebelum berolahraga perhatikan kondisi
kesehatan masing-masing dulu.
2. Meningkatkan “Mood”
atau yang biasa disebut dengan rasa bahagia
Stres dan suasana hati yang buruk saat haid dapat diatasi dengan
berolahraga. Sindrom pra-menstruasi alias PMS
menjadi penyebab utama suasana hati wanita memburuk. Hal ini terjadi karena
perubahan hormon di dalam tubuh. PMS
atau pre-menstrual syndrom akan berbeda pada tiap orang. Mood alias
perasaan pun bisa beragam mulai dari rasa cemas tidak menentu, stres, bahkan mood
swing (berubah-ubah).
Kerja hormon bisa jadi alasan di balik perasaan yang berubah-ubah
ini. Olahraga dapat melepas endorfin. Hormon ini punya efek mirip dengan
morfin, ia menciptakan persepsi positif pada tubuh. Saat tubuh melepas
endorfin, maka ia akan berinteraksi dengan reseptor pada otak yang mengurangi
persepsi sakit atau rasa negatif lain. Nah, olahraga membantu melepaskan hormon
endorfin yang memunculkan energi positif dan rasa bahagia pada tubuh. Saat
melepaskan endorfin, reseptor otak bakal mengurangi rasa tidak nyaman pada
tubuh.
3. Meredam kram/ rasa sakit di perut
Nyeri haid ternyata dapat dihilangkan dengan cara
berolahraga. Biasanya, rasa nyeri
muncul karena peredaran darah yang kurang lancar. Perasaan negatif dan stres
dapat memperburuk kram saat haid. Nah, seperti diketahui olahraga sangat
membantu melancarkan peredaran darah sehingga dapat meredakan nyeri haid. Olahraga
dianjurkan agar dapat melepas stres secara natural. Stres berkurang, kram pun
dapat dikurangi atau dihindari. Selain itu, olahraga juga dapat melancarkan
peredaran darah. Peredaran darah yang tidak lancar juga bisa berakibat kram.
4. Eksperimen dengan
jenis olahraga baru
Haid membuat kadar hormon estrogen dan progesteron turun drastis.
Sedangkan yang banyak tersedia adalah glikogen, artinya orang dapat
bereksperimen dengan olah raga lain yang lebih berat dan intens.
"Perempuan dapat mengakses karbohidrat/glikogen dengan
mudah, dibandingkan dengan saat kadar estrogen tinggi (saat kita) bergantung
pada pemecahan lemak yang lambat," kata psikolog Stacy Sims, seperti
dikutip dari Health.
Yoga atau olahraga ringan lain memang disarankan, tetapi haid justru jadi
kesempatan untuk memadukannya dengan kickboxing, misalnya.
5. Mengatur kembali
masa haid.
Selain PMS yang kadang mengganggu aktivitas, sebagian
perempuan juga dihadapkan pada haid yang tidak teratur. Aktivitas fisik atau
olahraga dapat membantu siklus haid kembali teratur. Selain olahraga, asupan
makanan juga perlu diperhatikan. Ada beberapa jenis buah dan sayur yang
disarankan untuk membantu memperlancar haid antara lain, nanas, pepaya dan
parsley.