Selasa, 31 Desember 2019

Bertanding??? ini yang harus atlet siapkan sebelum pertandingan

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.

Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Jika menurut Dewan Eropa, merumuskan olahraga sebagai “aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu ruang”. Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia “Sport for All” dan di Indonesia tahun 1983, “Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” Rusli dan Sumardianto (2000;6). Banyak sekali manfaat olahraga bagi kesehatan kita. Hanya dengan meluangkan 5% waktu yang kita miliki setiap hari untuk olahraga dapat membuat mental menjadi sehat, mengurangi stress, pikiran menjadi jernih, dan memicu timbulnya perasaan bahagia.

Olahraga merupakan milik semua manusia (human being). Olahraga penting bagi laki-laki dan juga perempuan karena olahraga memberi peluang untuk belajar, mengalami keberhasilan, peluang untuk bekerja sama, dan saat-saat menunjukan keunggulan. Dimaknai pula bahwa olahraga dapat menciptakan kebersamaan, toleransi, di samping juga dapat menampilkan aktualisasi diri.

Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi sang atlet sendiri. Oleh karenanya, seorang atlet membutuhkan persiapan fisik yang terencana secara baik dan sistematik. Menurut Paulus Pesurnay dari zimmermann dalam beberapa tulisannya, kemampuan fisik tersebut atas 3 (tiga) komponen penting:

1.      Latihan kelentukan flexibility

2.      Latihan kecepatan gerak (speed)

3.      Latihan kekuatan (Strength)

Kalau factor-faktor tersebut tidak atau kurang tercapai setelah suatu masa latihan kondisi fisik tertentu, maka hal ini berarti bahwa perencanaan dan sistematik latihan kurang sempurna. Karena sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet.

Jadi, sebelum diterjunkan ke dalam gelanggang pertandingan, seorang atlet harus sudah berada dalam kondisi fisik dan tingkatan fitness yang baik untuk menghadapi intensitas kerja dan segala macam stress yang bakal dihadapinya dalam pertandingan. Tanpa persiapan kondisi fisik yang seksama dan serious atlet harus dilarang untuk mengikuti suatu pertandingan.

Saat-saat yang paling berbahaya dalam latihan biasanya adalah tiga atau empat minggu pertama dari musim latihan, oleh karena pada saat itu atlet biasanya belum memiliki kekuatan, kelentukan, daya tahan dan keterampilan yang cukup, yang berarti bahwa kondisi fisiknya masih jauh dibawah kondisi yang diperlukan untuk suatu latihan yang berat atau pertandingan. Factor yang lain adalah, bahwa dia belum cukup lincah dalam melakukan gerakan-gerakan sehingga kekuatan bergerak sering dapat menyebabkan timbulnya cedera-cedera otot dan sendi.

Dalam melakukan latihan kondisi fisik serta perkembangan fitness yang optimal, banyak tekanan harus diberikan pada perkembangan tubuh secara keseluruhan secara teratur harus ditambahkan dalam intensitasnya. Dalam pre-season, yaitu musim latihan jauh sebelum pertandingan, berbagai komponen kondisi fisik harus dilatih agar pada atlet memasuki musim-musim latihan berikutnya, yaitu early dan mid season, dia sudah mencapai kondisi fisik yang baik.

Proses conditioning dalam olahraga adalah suatu proses yang harus dilakukan dengan hati-hati, dengan sabar, dan dengan penuh kewaspadaan terhadap atlet. Melalui latihan-latihan yang berulang-ulang dilakukan, yang seidkit demi sedikit ditambah dalam intensitas dan kompleksitasnya, atlet lama-kelamaan akan berubah menjadi orang yang lebih pegas, lebih lincah, lebih kuat, lebih terampil, dan dengan sendirinya lebih efektif.

Proses conditioning harus dapat membangkitkan reaksi-reaksi yang positif dalam organisme tubuh kita, yaitu dalam kemajuan organisasi neurophysiologis kita, dan kemajuan dalam menyelesaikan perubahan-perubahan (adaptive alterations) dalam jaringan-jaringan tubuh kita. Ahli=ahli olahraga berpendapat bahwa atlet yang mengikuti program latihan kondisi fisik pre-season yang intensif selama 6-10 minggu akan memiliki kekuatan, daya tahan, dan stamina yang lebih baik selama musim-musim latihan berikutnya, dibandingkan dengan atlet-atlet yang memulai program kondisi hanya satu-dua minggu sebelum permulaan musim latihan.

Setelah atlet mencapai tingkatan kondisi fisik yang baik untuk menghadapi musim-musim berikutnya, latihan-latihan kondisi tersebut harus tetap dilanjutkan selama musim dekat pertandingan, meskipun tidak se-intensif seperti sebelumnya, agar tingkatan kondisi fisik dapat tetap dipertahankan selama musim-musim latihan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar