Lusuh
(Bukan sehelai sutra)
Karya: TintaBiru
Lusuh,
Oleh sebab begitu tua, ku panggil ia si
lusuh.
Si lusuh kawan karib ku,
Yang kini telah ku istirahatkan,
lelah sudah ia menemani,
disetiap sujud-sujud ku kepada Tuhan.
bak mata panah nan menikam,
tertancap hingga ke tulang,
buih-buih tangis bagai di musim gugur,
berjatuhan di pelupuk kalbu.
terkenang aku pada si lusuh yang
tersimpan,
berhiaskan pelangi dalam almari,
dipertontonkan kepada tuan-tuan yang
datang.
kadang kala ia seolah menangis
merindui ku,
menjerit memangil saat seruan-Nya
berkumandang.
aku yang kini terbiasa tuli,
tak ku dengar panggilan kawan ku.
gemerlap dunia membenamkan ku
dalam fana,
tatkala aku lupa fatamorgana.
tahun kian berlalu meninggalkan
kenangan-kenangan nan membisu,
bertahun-tahun nan lalu kau dan aku
acap kali diterpa lembut sang angin,
kala kau turut menari saat ku lantunkan
ayat-ayat suci,
seolah angin pun turut terpesona,
Hingga aku beranjak dewasa lalu kau
menua lebih cepat dari yg kuduga.
Ia bukan sehelai sutra,
Yang sebab mahal kau ku jaga.
Good, terus berkarya Tinta Biru
BalasHapusPermisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
BalasHapusKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802