Minggu, 05 Maret 2017

Kejuaraan Taekwondo Se Sumatera Barat tahun 2017


Kejuaraan Taekwondo Se Sumatera Barat tahun 2017

sudah lama kita nantikan sebuah kejuaraan taekwondo di kota padang. kejuaraan taekwondo se sumatera barat itu lebih tepatnya di auditorium Universitas Andalas. pada tanggal.  30, 31, Maret-1,2 April 2017. kejujaraan Taekwondo Ini diangkat oleh Panitia Proffesional dari Unit Kegiatan Mahasiswa UKM Pandekar Univeristas Andalas. Kejuaraan ini. dijaman Menarik dan Hadiahnya tak kalah Luar biasa. bagi para bealdiriwan Taekwondo dari seluruh sumatera barat ditantang untuk bertanding pada kejuaraan bergengsi ini. ayo tunggu apa lagi !! Kami tunggu tendangan anda diatas matras kami !!

Untuk Melihat surat undangan Kejuaraan dapat di lihat pada link dibawah ini

Download Proposal Kejuaraan Teaekwondo Sumbar  Untuk Dojang http://bit.ly/2luTxR9

Download Proposal Kejuaraan Taekwondo Sumbar Untuk Universitas
http://bit.ly/2muhA2p


Kejuaraan Taekwondo Se Sumatera Barat tahun 2017

Download Proposal Undangan Dojang
Download Proposal Undangan Universitas

Sabtu, 04 Maret 2017

Rabu, 08 Februari 2017

Mengenal Master Shotokan Pencetus Dojo-Kun
Tode Sakugawa (1733-1815)

Jangan sebut dirimu seorang “Karateka” jika tidak tahu apa itu Dojo-Kun (sumpah Karate). Dojo-kun biasanya selalu di bacakan setiap upacara Karate – baik itu sebelum memulai latihan ataupun ketika mengakhiri latihan. Dan sebagai seorang Karateka yang kita wajib paham mengenai Doju-kun dan juga dalam pengaplikasiannya tak hanya ketika latihan saja, melainkan di dalam setiap kehidupan kita sehari-hari.
Ada lima poin dalam Dojo-Kun, yaitu : [1]
1.      Sanggup memelihara kepribadian - Seek perfection of character (jinkaku kansei ni tsutomeru koto)
2.      Sanggup patuh pada kejujuran - Be faithful (makotono michi o mamoru koto)
3.      Sanggup mempertinggi prestasi – Endeavour (doryoku no seishin o yashinau koto)
4.      Sanggup menjaga sopan santun - Respect others (reigi o omonzuru koto)
5.      Sanggup menguasai diri - Refrain from violent behaviour (kekkino yu o imashimeru koto)
Tahukah kamu siapa master pencetus awal Dojo-Kun? Tode Sakugawa (1733-1815), dialah pencetus awal Dojo-Kun.  Sakugawa juga merupakan guru pertama di dalam silsilah Karate Shotokan yang berjasa dalam perkemabangan Karate seperti yang kita pelajari saat ini. Taknik beladirinya  berbeda dengan kita saat ini, yaitu berasal dari White Crane Chu’an fa, namun pemikirannya tentang mengajar seni bela diri sangat modern. [2]
Sakugawa lahir sekitar 40 tahun sebelum revolusi Amerika (Maret 1733). Ayahnya, setelah dihajar oleh sekelompok pemabuk, meninggal dengan pendarahan dalam. Saat itu Sakugawa masih berusia remaja (sekitar tahun 1750). Sebeum meninggal ayahnya memastikan sebuah janji kepada anaknya bahwa ia tidak akan pernah membiarkan dirinya menjadi korban dari kekerasan seperti yang dialami olehnya.
Setelah kepergian ayahnya, Sakugawa mencari orang yang ahli dalam bela diri. Ia menemukan seorang biksu, Peichin Takahara, yang ahli di dalam Tode. Takahara adalah seorang bangsawan Okinawa yang bekerja sebagai seorang pembuat peta di Istana Shuri. Ia menerima Sakugawa sebagai seorang muridnya. Sakugawa pun belajar bela diri di bawah didikan Takahara, Sakugawa adalah murid yang sangat antusias dan juga berbakat.
Kita mungkin berfikir bahwa para leluhur Karate kita adalah seorang yang memiliki sikap yang baik lagi bijaksana, namun bahkan seorang yang bijaksana sekalipun awalnya adalah seorang pemuda yang brutal dan bodoh. Pada saat itu Sakugawa yang berusia 23 tahun adalah seorang pemuda yang sangat berani dan berandal, dan suatu malam ia merencanakan untuk mendorong seorang yang tamu terkemuka di China ke sebuah sungai kecil dengan tujuan bersenang-senang akan hal tersebut. Namun, Kong Su Kung China dengan ilmu bela dirinya melemparkan meja ke arah pemuda berandalan tersebut. Sakugawa dipermalukan, dan dipaksa untuk berlutut dan meminta maaf. Dengan kebaikan dan kebijaksanaannya, Kong Su Kung mengundang Sakugawa untuk menjadi muridnya dan belajar “White Crane Chu’an Fa” dengannya. Dengan dukungan dari Takahara, Sakugawa menerima undangan tersebut. Pada waktu itu sistem White Crane adalas sebuah perkembangan baru, dan Takahara mungkin saja berharap untuk dapat mempelajarinya melalui muridnya tersebut. Sakugawapun mempelajari sistem tersebut selama kurang lebih enam tahun. Sementara ia berada di bawah didikan Kong Su Kung, Sakugawa diperkenalkan kepada dasar dari “hikite”, menarik tangan ke belakang (seperti yang diterapkan di dalam karate saat ini). Setelah belajar dari kesalahan yang ia perbuat dan juga setelah berada di bawah didikan Kong Su Kun, Sakugawa pun mejadi seorang yang lebih bijaksana. Sakugawa dinobatkan sebagai pencetus  “Dojo Kun”, aturan hidup bagi Karateka. Sakugawa juga terkenal di dalam lingkaran kobudo (sebuah sistem pertarungan tradisional di Okinawa yang menggunakan alat-alat berkebun sebagai senjata.
Pada usia tujuh puluh delapan tahun, Sakugawa dikenalkan dengan Sokon Matsumara, yang memiliki ambisi besar untuk menjadi petarung hebat di Okinawa. Ia ingin dididik oleh Sakugawa. Meskipun awalnya ia ragu untuk menerima murid baru, ia langsung kagum dengan semangat yang dimiliki oleh Sokon Matsumara tersebut dan memutuskan untuk memberinya sebuah kesempatan. Hal terpenting yang perlu diingat mengenai Sakagawa adalah bahwa ia menemukan sistem latihan dojo dan original Kushanku Kata (yang saat ini kita kenal dengan Kata Kanku Dai dan Kanku Sho), dan merupakan guru pertama Matsumara.
Tode Sakugawa meninggal pada 17 Agustus 1815, di usianya yang ke-82 setelah melatih Matsumura selama empat tahun. (M.Y)




[1] School of Martial Arts. Shotokan Karate-Do Student Mannual. Karate Ontario. Canada.
[2] Dixon, Jon. ISKF Karate Book. 2014 . Canada

Selasa, 19 April 2016

Rabu, 06 April 2016

Sabtu, 19 Maret 2016

Study Tour Bersama LSM GNI














Pada Sesi kali ini UKM Pandekar Mendapatkan kesempatan bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat : Gugah Nurani Insan

LSM GNI akan melaksanakan Study Tour untuk siswa SMP dan SMA di Muaro Panjalinan, Padang. Universitas Andalas adalah salah satu tujuannya. Maka dari itu, LSM GNI bekerja sama dengan UKM Pandekar agar Acara ini dapat berjalan dengan lancar.

Dengan Panitia Yang hanya berjumlah kurang dari 20 orang. akhirmya acara ini dapat selesai. Hidup Kesatria

Salam Pandekar. Salam Kesatria.

Jumat, 22 Januari 2016

Melatih Kihon Dengan Taikyoku Shodan Oleh : Andi Retman Chaniago



Saudara-saudara anggota pandekar sekalian khususnya peminat beladiri Karate.. Selama ini kita sangat akrab dengan teknik pelatihan Kihon menggunakan enbusen berbentuk garis lurus. Bahkan dalam ujian kenaikan tingkat KYU maupun DAN kita tetap menggunakan enbusen garis lu...rus. Dalam peraturan teknik yang dikeluarkan PB Lemkari-pun diterangkan bahwa dalam ujian kyu dilakukan gerakan kihon dengan enbusen garis lurus. Sebagaimana tertulis jelas perintah yang digunakan adalah Maju 5 kali dan mundur 5 kali. Dan karena telah terprogram dalam materi ujian maka sebagai seorang pelatih di Dojo kita akan menjalankan program latihan tersebut. Masuknya materi teknik pelatihan tersebut tentu mempunyai dasar yang sangat kuat karena telah menjadi dasar teknik pelatihan Lemkari selama bertahun-tahun dan telah banyak karateka handal yang tercipta dari teknik pelatihan ini. Namun mungkin hal berikut dapat dijadikan wacana ataupun sekedar tukar fikiran dengan para Yudansha sekalian terutama yang akan membuka Dojo-dojo baru dan mempunyai Inovatif dalam teknik melatih. Taikyoku Shodan. Perkenalan saya dengan istilah ini adalah ketika saya coba browsing tentang KATA yang dimiliki oleh aliran shotokan. Bertemulah saya dengan Taikyoku Shodan. Gerakan yang dimiliki Taikyoku Shodan sangatlah sederhana yaitu Gedan barai dan chudan tsuki dan tidak lebih dari 20 gerakan. Enbusennya sama dengan Heian Shodan. Dalam hati bertanya, sejak Juni 1988 belajar karate, kok saya baru ketemu sekarang yang namanya Taikyoku Shodan. Kenapa pelatih saya tidak pernah mengenal KATA seperti ini. Pertanyaan ini saya bawa kepada anggota Dewan Guru Karate : apa sebenarnya Taikyoku Shodan itu. Dari Beliau secara lugas diterangkan bahwa Taikyoku Shodan diciptakan untuk dapat diajarkan sebelum kita melangkah mempelajari Kata Heian. Karena gerakannya sederhana dan gampang dipelajari oleh pemula sekalipun. Dan satu kalimat kunci yang diberikannya adalah Taikyoku Shodan gerakannya dapat diganti dengan gerakan kihon lain sesuai dengan keinginan kita. Apakah kita hendak melatih tsuki,geri ataupun uke. Kita dapat pakai enbusen-nya. Spontan saya tanya : berarti kita bisa melatih kihon dengan Taikyoku Shodan. Beliau tersenyum dan berkata Kenapa Tidak dan pasti kamu orang lupa pengertian KATA yang berulang-ulang saya sampaikan bahwa KATA adalah teknik berkelahi yang tidak berhubungan satu sama lain yang dirangkaikan oleh master penciptanya untuk dipakai sebagai sarana latihan. Dalam KATA kita bisa berlatih : Teknik kihon, teknik pernafasan, penempatan power, irama pertarungan ataupun belajar konsentrasi. Dan semua itu dapat dipelajari secara terpisah satu demi satu ataupun digabung secara keseluruhan. Saya telah dapat kalimat kuncinya. “Berarti melatih kihon tidak harus dengan gerakan maju 5 kali dan mundur 5 kali belaka” . Saya coba cari terus tentang taikyoku shodan ini. Ternyata dari literature yang temui ternyata taikyoku shodan justru diciptakan oleh master Gichin Funakoshi. Dan tentu seorang Gichin Funakoshi menciptakan hal ini mempunyai pemikiran tentang teknik pelatihan yang modern dan tentu amat sayang jika lewatkan begitu saja sesuai dengan arti dari Taikyoku yaitu Langkah Awal atau penyebab pertama. Melatih di Dojo. Berdasarkan pemikiran ini saya mencoba menerapkan di Dojo saya. Dari pembelajaran Kihon di Dojo dengan metode Taikyoku Shodan ini saya mencatat beberapa poin. 1. Untuk pembentukan bentuk awal kita tetap membutuhkan enbusen yang berbentuk garis lurus sebagaimana kita juga membutuhkan mereka melakukan gerakan ditempat. 2. Setelah telah terbentuk teknik yang benar maka teknik pelatihan kihon dapat kita masukan dalam enbusen Taikyoku Shodan ini. 3. Hampir semua teknik Kihon dapat dilatih dalam cara ini. Bahkan teknik pelatihan ini sangat membantu dalam membentuk perputaran pinggul dan dinamisasi gerak yang mereka miliki. 4. Di dojo saya menggabungkan gerak gedan barai sebagai dasar dan gerakan yang akan dilatih sebagai gerakan selanjutnya. Contohnya : a. Gedan barai – chudan tsuki b. Gedan barai - jodan tsuki c. Gedan barai – maegeri d. Gedan barai – mawashi geri e. Dan sebagainya. 5. Khusus untuk gerakan Shuto Uke ataupun gerakan yang mempunyai bentuk kuda-kuda Kokutsu dachi lainnya, saya menggunakan sedikit perubahan menjadi serong 45 derajat karena menurut pemikiran saya lebih efektif dan efisien dalam melatih gerakannya. 6. Tidak perlu takut kalau nanti sewaktu ujian kyu anak-anak kita akan kebingungan karena materinya adalah maju dan mundur, karena begitu saya balikan lagi ke hitungan maju dan mundur dalam enbusen garis lurus malah mereka menjadi lebih stabil dan malah menjadi lebih mudah. 7. Menurut saya, untuk tingkatan sabuk Hijau ke atas sebaiknya pelatihan kihon dengan enbusen garis lurus cukup sewaktu pembentukan awal. Begitu mereka telah mengenal bentuk akan sangat baik pelatihan dilakukan dengan enbusen Taikyoku Shodan ini. Karena mereka akan benar-benar dihadapkan pada “medan pertarungan” yang sebenarnya. Mereka akan biasa “bertarung” dalam 4 penjuru angin dan menurut saya akan memudahkan dalam pertarungan yang sebenarnya. Demikian sebagai wacana dan tukar pikiran. Mungkin ada masukan dari para yudansha dan senior-senior sekalian. Salam karate, Osh! Syafri Andi Retman

ILMU BELADIRI







Di sebuah bar seorang pemuda berbadan kecil sedang duduk santai.

Seorang preman lokal mendekati dan langsung menendangnya keras,
"Ciaaaat!!" Pemuda kecil jatuh tersungkur dari bangkunya.

Ketika dia bangun, si preman berkata dengan sombong, "Itu tadi taekwondo dari Korea." 
Karena takut, pemuda itu tak menanggapi. Dia lalu kembali duduk ke bangkunya. 
Namun tidak lama kemudian, preman tadi kembali mendekati dan membantingnya, 
"Gubrakkk!" Pemuda kecil itu terjerembab. Saat dia bangun, preman berkata lagi, "Itu tadi judo dari Jepang." 
Pemuda kecil itu tetap tidak menanggapi. Perlahan-lahan dia kembali duduk.

Tidak lama kemudian, si preman menonjoknya, "Buggg!" 
Pemuda kecil kembali jatuh, lalu si preman berkata, "Itu tadi boxing dari Amerika". 
Pemuda kecil menyadari mulutnya mengeluarkan darah. Lalu dia bangun dan tidak kembali ke bangkunya. Perlahan-lahan dia keluar dari bar. 


Tidak beberapa lama kemudian pemuda kecil itu masuk ke bar dan menghampiri si preman. 
Tanpa berkata apa-apa lagi dia langsung memukul si preman, "Bletokkkk!" Si preman langsung jatuh pingsan.

Pemuda kecil ingin memberi penjelasan, tapi si preman tidak juga siuman. Pemuda kecil menghampiri pemilik bar dan berkata,
"Pak, bila preman ini bangun tolong beritahu bahwa yang tadi itu linggis dari gudang."


Itu saya dapat dari sebuah web (http://profilsehat.blogspot.com/2011/01/ilmu-bela-diri.html)...

CERITANYA LUCU.. TAPI,, SEBENARNYA MENYEDIHKAN....
kebanyakan dari mereka yang memiliki ilmu beladiri mempergunakan untuk ajang sok sok an...
Padahal bukan itu dan bukan begitu seorang beladiri bersikap di depan umum..

terkadang kita lupa... untuk apa beladiri itu sebenarnya.. cerita ini.. mengingatkan kita akan bagaimana beladiri itu digunakan... apakah untuk ke rendahan hati.. atau untuk pamer seperti cerita diatas...???

Hidup itu memang Pilihan.. Tapi, haruskah memilih yang salah dan tidak ada manfaatnyaa..??.

Let’s Think About that...!!!!!

Perlukah Perempuan belajar Beladiri ?? Penting !



Wanita perlu belajar beladiri ? Mengapa tidak? Beladiri dengan segala jenisnya sudah ada dari jaman dahulu kala, bahkan pada jaman Rosul sudah terdapat beberapa wanita muslimah yang ikut berjihad mengangkat pedang, misalnya Ummu Athiyyah yang tujuh kali ikut perang pada masa Rosul, Nasibah Al Maziniyyah, menjadi srikandi pada perang Uhud, Arrobi’ binti Muawwidz dan lain-lain. D iera awal Thifan Po Khan juga terdapat banyak pendekar muslimah, sebut saja misalnya Lulu Tan yang ahli dalam bermain selendang, pendekar-pendekar lainnya juga sering ikut dalam medan pertempuran bersama pendekar lainnya.
Jumlah pendekar wanita memang tidak sebanyak pendekar laki-laki, baik di era dahulu maupun era sekarang. Di era sekarang bisa kita lihat, misalnya data peserta di Olimpiade Atlanta 1996, ada 26 negara peserta yang tidak mengirim atlet putri.Jumlah negara tersebut berkurang pada Olimpiade Sydney 2000, yakni hanya sembilan negara yang tidak menyertakan atlet putri. Di Sydney pula jumlah atlet putri mencapai 4.063 orang atau 38,2 persen dari total jumlah atlet keseluruhan. Di Athena 2004 kehadiran atlet putri bertambah menjadi 4.306 orang atau 40,7 persen dari total atlet yang ikut serta. Jumlah terbesar sepanjang sejarah. Dari dari di atas secara umum menunjukkan bahwa memang jumlah pegiat olah raga termasuk beladiri lebih diminati oleh pria dibandingkan wanita.
Mengapa hanya sedikit wanita yang menyukai beladiri? Menurut penelusuran penulis, belum ada jawaban yang komprehensif terhadap permasalah ini. Mungkin salah satu hal yang mendasar adalah karena wanita secara psikologis maupun fisiologis lebih menyukai sesuatu yang halus, lembut, mengutamakan perasaan. Selain itu bagi wanita muslimah, mereka mengalami kesulitan ketika akan mengikuti beladiri karena terbatasnya beladiri khusus muslimah. Padahal dari segi manfaat, beladiri selain untuk menjaga kesehatan, menambah stamina juga sangat berguna untuk menjaga diri dari bahaya, karena menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan, setiap tahun jumlah kekerasan kepada wanita selalu meningkat, tahun 2001 setidaknya terjadi 3.169 kasus dan pada tahun 2007 jumlah kasus meningkat menjadi 25.522 kasus.
Untuk meningkatkan minat wanita mempelajari beladiri, selain memberikan penyadaran tentang pentingnya beladiri, juga perlu perubahan paradigma bahwa beladiri selalu identik dengan kekerasan. Beladiri dapat merubah formatnya sesuai dengan kebutuhan orang yang mempelajarinya, misalnya Thifan Po Khan, dari jaman awal sudah terdapat lanah (tempat latihan) khusus wanita muslimah. Di dalam lanah ini, yang diajarkan adalah beladiri Thifan Po Khan khusus muslimah, gerakan jurus, senam dan lain-lain disesuaikan dengan karakteristik wanita, dengan metode ini maka akan tercetak wanita yang ahli beladiri tetapi tetap memiliki sifat kelembutan seorang wanita dan tidak merubah fisik wanita menjadi perkasa atau gagah seperti pria.


Wisuda 28 November 2015

Sebelumnya kita ucapkan selamat kepada 3 wisudawan dari Anggota UKM Pandekar pada wiuda Periode Ini yaitu :
·              Tika Mahelsa putri, S.Kep
·              Niken Agustin, S.kep
·         Ulil Fikri Elhaq, S.sos

Berikut beberapa dokumentasi yang kami dapat:









   

Atraksi OR UKM Pandekar 2015

Pada saat pendidikan dan pelatihan calon anggota Pandekar diadakan sebuah kegiatan atraksi seluruh unit Beladiri di UKM Pandekar. yaitu karate, kempo, boxer, wushu, tapak suci , aikido, Pencaks ilat tenaga dasar dan taekwondo dimana nanti diharapkan seluruh calon anggota dapat tertarik dan dapat memilih Unit beladiri yang akan mereka masuki saat akan menjadi anggota nanti.
berikut beberapa dokumentasi atraksi yang telah kami dapati :












Pelantikan I UKM Pandekar

Pelantikan I Bakal Calon Anggota UKM Pandekar merupakan salah satu tahapan yang harus dilaui salah satu peserta open recruitment agar menjadi anggota penuh UKM Pandekar. Dengan dilaksanakannya pelantikan I ini berarti Peserta Open Recruitment Berganti nama menjadi CAKAR (Calon Anggota Keluarga UKM Pandekar) atau berarti bisa diibaratkan setengah kaki mereka telah berada pada UKM Pandekar dan setengah lagi masih berada di luar.

Pada tahun 2015-2016 ini Perekrutan anggota telah berada pada periode 24. Berarti telah ada 23 Angkatan berada di UKM Pandekar. CAKAR 24, Berikut beberapa dokumentasi.



Rabu, 21 Oktober 2015

Seleksi POMNAS Tingkat Daerah Universitas Andalas


Selseksi diadakan pada tanggal 12 oktober 2015 di auditorium unversitas andalas. UKM Pandekar diberikan Amanah dari bidang kemahasiswaan Universitas Andalas untuk melaksanakan kegiatan ini. 

PUTRA

KATA PUTRA
 
  1. Juara 1 : Aldi Budi ( UNP)
  2. Juara 2 : kaisar (Unand)
  3. Juara 3 : Fadilah (Unand)
KUMITE PUTRA 
Kelas -55kg
  1. Juara 1 : M. Iqbal (PNP)
  2. Juara 2 : Afdal (UNP)
  3. Juara 3 : Abdurrahman (Unand)
Kelas-60 Kg

  1. Juara 1 : M. Naufal (UNP)
  2. Juara 2 : Hari S (PNP)
  3. Juara 3 : Pandi (ISI PP)               Legi O (Unand)

kelas -68 

  1. Juara 1 : Jefri A (UNP)
  2. Juara 2 : Yaud (UBH)
  3. Juara 3 : Fahrul F (Unand)   Agus S (Unand)

Kelas - 75

  1. Juara 1 : Aldira Budi ( UNP)
  2. juara 2 : Mulyadi F (UNP)
  3. Juara 3 : 

Kelas +75 
  1. Juara 1 : Harry F (Unand)
  2. Juara 2 : Addinul (UNP)
  3. Juara 3 : Rio Ashl ( UBH)

PUTRI 

KATA PUTRI

Juara 1 : Deya (PNP)
Juara 2 : Aimuthia Citra Utami(Unand)
Juara 3 : Syantiago (Unand)

KUMITE PUTRI

Kelas - 50 kg
Juara 1 : Sri Rahayu (UNP)
Juara 2 : Defriana N (PNP)
Juara 3 :

Kela -61 kg

Juara 1 : Dina M ( PNP)
Juara 2 : Memory (Unand)
Juara 3 : Yusliana (PNP) Yomi (ISI PP)

Kelas - 68 
Juara 1 : Sarmirita R (ISI PP)
Juara 2 : Fina Syalsafillah (Unand)
Juara 3 : 

Kelas +68
Juara 1 :Wulad(ISI PP)
Juara 2 : Armina Aya Sofia (Unand)